WELCOME to MY BLOG

Bagi akhi & ukhti yang ingin meng-copy catatan ato artikel di blog ini, mohon cantumkan sumber setiap catatan di tersenyumlah-hati.blogspot.com demi menjaga keaslian tulisan / karya ato share dilaman networking via share tool dibawah setiap catatan...

Mari berbagi...


- Tersenyumlah -

Rabu, 06 April 2016

Restu


 Aku mengenalnya. Setidaknya begitu menurutku. Entah dengan apa ia menyebut dirinya, tapi aku tak merestuinya. Ia tak boleh terdiam ditempat yang sama.

Penting atau tidaknya restu itu baginya, aku takkan menyerah. Ia telah berjalan jauh, jauh sekali. Sampai pada saat lengan ini tak sanggup menggapainya, saat mata ini tak mampu lagi menangkap bayangnya. Aku tetap berusaha menggapainya.

Hingga pada saat aku telah berlari begitu hebatnya, ku genggam erat tangannya seraya bertekad : 'Masa depanmu bukan disini'.

Tak kulepas genggaman ini, kuperkenalkan kepadanya dunia lain yang lebih baik - setidaknya menurutku, hingga sedikit demi sedikit dia membuka matanya. Meluaskan wawasannya. Kusaksikan perubahan demi perubahan dalam dirinya. Aku tersenyum... Bangga.

Meski tak sedikitpun niatku meninggalkannya, tapi aku adalah manusia biasa. Yang genggamannya tak selalu kuat, yang tak sanggup menjanjikan bahwa 'aku kan selalu ada'. Aku harus pergi, tepat disaat ia berhasil memetik hadiah yang kuyakin itu untukku.

Ya... Aku telah pergi... Tapi aku yakin, aku tak pernah beranjak dari hatimu, dari ingatanmu. Aku tak lagi khawatir akan perjalananmu tanpa aku. Alloh Menyayangimu dengan mengirimkan aku untukmu. Dan akan ada banyak orang yang menyayangimu setelah aku, seolah menggantikanku.

Kini kau tak lagi membutuhkanku, tapi akulah yang membutuhkanmu. Sungguh. Pesanku kepadamu itu, kuharap kan menjelma do'a untukku. Yang amat sangat kuharapkan saat ini.


Aku telah merestuinya sebagai pembelajar sejati yang kukenal. Semoga langit dan bumi pun merestuinya. Dialah cucuku... Sang Pembelajar.


Ttd,
- Grandma -


Jakarta, 05-Apr-16
Inspired from "Merindu-MFR"
READ MORE - Restu