
Aku memang tak pandai menutup luka
Karena selalu terbuka menganga dengan airmata
Kau tahu kenapa kawan?
Karena Aku seorang wanita
Aku memang tak pandai beretorika
Mengumpulkan kata – demi kata
Agar kau tertawa
Tidak!
Aku memang tak pandai menahan rasa
Karena selalu berakhir dengan segala keluhan dan sejumput doa
Pada Yang Maha Kuasa
Aku memang tak pandai
Seperti orang – orang di ibukota
Yang kerap meminum darah sesama saudara
Yang kerap mengunyah – ngunyah jatah beras dengan taringnya
Yang menggusur...