Bismillahirrahmanirrahim..
Seolah kemarau yang menantikan hujan.
Sebegitu hebatnya rasa rindu ini memuncak.
Dan aku kembali berusaha mendengarkan suara-suara cinta dalam hatimu,
lalu kupindahkan lembut ke dalam hatiku. Kedalam hati kita.
Engkau pernah menjadi tetesan embun pagi yang jatuh membasahi kegersangan hati,
hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari.
Engkau pernah menjadi pohon rindang dengan seribu dahan kokoh,
memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan,
hingga mampu memberikan keteduhan dalam kehangatan.
Adalah suatu rencana yang tersusun rapi dari Allah, hingga tiba waktunya kita diperkenalkan.
Berharap Allah meridhoi perkenalan ini, sehingga menjadi suatu majlis orang-orang yang berharap dapat saling mencintai karena Allah.
Aku dapati, ternyata Allah mempunyai rencana yang begitu indah.
Memisahkan kita diantara luasnya lautan yang tak sanggup dijangkau mata,
serta luasnya daratan yang tak mampu untuk dilewati.
Aku dsini, kau diseberang sana, lalu ada dia ujung sana.
Kita saling tak mengetahui goresan wajah. Tapi yang pasti batin ini tahu.
Kau pasti wanita yang cantik. Cantik melalui sikap dan tutur katamu.
Cantik karena berselimut rasa malu kepada Allah.
Maka wahai saudariku, tak salah jika julukan “Bidadari-bidadari dunia” ku sandingkan untukmu.
:: Ketika Rasa Rindu Begitu Memuncak ::
Wahai ukhty, ingin ku kabarkan tentang rasa cinta ini kepadamu.
Cinta yang kuharapkan dapat aku dapati dari hatimu juga.
Kemudian kita olah bersama rasa cinta ini.
Cinta yang cahayanya terang karena dirahmati oleh Allah.
Lalu akan kutitipkan rasa cinta ini lewat semilir angin yang mengembara.
Maka wahai saudariku, ingin kukabarkan, bahwa aku mencintaimu...
:: Menuju Tempat Perjanjian Kita ::
Pernah ada kisah sedih disini, mesti tak jarang ada juga canda dan senang itu juga selalu menghampiri.
Engkau bidadari dunia, tak lepas pula oleh cobaan yang ada.
Pernah menangis begitu hebat dalam pilunya air mata kesedihan.
Pernah terpukul begitu kuat dalam kegelisahan hati yang memuncak.
Mengamati, dan inilah yang aku dapati.
Engkau tak merasakan pilu yang begitu mendalam.
Mengangkat rasa syukur untuk memperbaiki diri, menenangkan hati,
bersabar dalam indahnya senyuman atas ujian dari Allah.
Maka izinkanlah aku mencontoh akhlakmu ini.
Wahai ukhty, ingatkah kau bahwa kita pernah berjanji.
Tentang suatu tempat yang akan kita jadikan tempat pertemuan kita.
Mungkin disitulah kita akan bertemu untuk pertama kalinya.
Tempat dimana kita dapati ada taman-taman indah disana, yang dibawahnya mengalir sungai-sungai.
Syahdu memang.
Tempat semulia itu, tak mungkin dengan gampang kita dapati,
sedangkan dosa masih saja melekat pada diri.
Wahai lisan-lisan yang bermanfaat.
Tolong ingatkan batin ini untuk menepati janji ini padamu.
Ingatkan selalu diriku untuk selalu menjaga aurat dengan benar.
Karena ku tahu, bahwa wanita-wanita yang mempertontonkan auratnya merupakan wanita ahli neraka yang tidak akan mencium wanginya surga.
Dan aku tak mau membayar pertemuan kita hanya karena melalaikan perintah untuk menutup aurat.
Ingatkan pula diri ini untuk menjaga kehormatan dengan baik di hadapan kaum mereka.
Hingga Allah tak menghitungnya sebagai perbuatan yang melepaskan rasa kehomarmatan yang ada pada diriku.
Ingatkan lagi ukhty, supaya aku tak lalai untuk menepati janji kita.
Ingatkan selalu diri ini untuk melakukan amalan-amalan yang mempermudah jalanku menuju syurga.
Sadarkan selalu diri ini untuk selalu mengkadiri majlis-majlis ilmu,
karena disitu ada jalan yang disediakan oleh Allah bagi makhluknya yang ingin menuju surga.
Dan yang terakhir wahai ukhty, ingatkan juga diri ini untuk selalu bertakwa kepada Allah dengan akhlak mulia yang mulia.
Maka ukhty, tunggulah aku di tempat perjanjian kita.
Tunggulah, meskipun aku datang terlambat...
Bumi khatulistiwa, 22 April 2011. Selesai 23.30.
Cemilan dikala mata sulit untuk terpejam
by Annisa Azka Abiyyah
READ MORE - "Masih Tentang Rindu Untukmu..."
Seolah kemarau yang menantikan hujan.
Sebegitu hebatnya rasa rindu ini memuncak.
Dan aku kembali berusaha mendengarkan suara-suara cinta dalam hatimu,
lalu kupindahkan lembut ke dalam hatiku. Kedalam hati kita.
Engkau pernah menjadi tetesan embun pagi yang jatuh membasahi kegersangan hati,
hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari.
Engkau pernah menjadi pohon rindang dengan seribu dahan kokoh,
memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan,
hingga mampu memberikan keteduhan dalam kehangatan.
Adalah suatu rencana yang tersusun rapi dari Allah, hingga tiba waktunya kita diperkenalkan.
Berharap Allah meridhoi perkenalan ini, sehingga menjadi suatu majlis orang-orang yang berharap dapat saling mencintai karena Allah.
Aku dapati, ternyata Allah mempunyai rencana yang begitu indah.
Memisahkan kita diantara luasnya lautan yang tak sanggup dijangkau mata,
serta luasnya daratan yang tak mampu untuk dilewati.
Aku dsini, kau diseberang sana, lalu ada dia ujung sana.
Kita saling tak mengetahui goresan wajah. Tapi yang pasti batin ini tahu.
Kau pasti wanita yang cantik. Cantik melalui sikap dan tutur katamu.
Cantik karena berselimut rasa malu kepada Allah.
Maka wahai saudariku, tak salah jika julukan “Bidadari-bidadari dunia” ku sandingkan untukmu.
"Dunia ini adalah perhiasan/kesenangan dan sebaik-baik perhiasan/kesenangan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim,Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)
:: Ketika Rasa Rindu Begitu Memuncak ::
Wahai ukhty, ingin ku kabarkan tentang rasa cinta ini kepadamu.
Cinta yang kuharapkan dapat aku dapati dari hatimu juga.
Kemudian kita olah bersama rasa cinta ini.
Cinta yang cahayanya terang karena dirahmati oleh Allah.
Lalu akan kutitipkan rasa cinta ini lewat semilir angin yang mengembara.
“jika salah seorang dari kalian mencintai saudaranya, hendaklah ia memberitahukan kepadanya bahwa ia mencintainya” (HR.Ahmad)
Maka wahai saudariku, ingin kukabarkan, bahwa aku mencintaimu...
:: Menuju Tempat Perjanjian Kita ::
Pernah ada kisah sedih disini, mesti tak jarang ada juga canda dan senang itu juga selalu menghampiri.
Engkau bidadari dunia, tak lepas pula oleh cobaan yang ada.
Pernah menangis begitu hebat dalam pilunya air mata kesedihan.
Pernah terpukul begitu kuat dalam kegelisahan hati yang memuncak.
Mengamati, dan inilah yang aku dapati.
Engkau tak merasakan pilu yang begitu mendalam.
Mengangkat rasa syukur untuk memperbaiki diri, menenangkan hati,
bersabar dalam indahnya senyuman atas ujian dari Allah.
Maka izinkanlah aku mencontoh akhlakmu ini.
“Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman. Sungguh seluruh perkaranya adalah kebaikan, dan tidak ada yang memilikinya kecuali orang yang beriman. Apabila dirinya memperoleh kebahagiaan, ia bersyukur hingga jadilah kebaikan baginya, dan jika keburukan menimpanya, iapun bersabar, dan itu juga kebaikan baginya” (HR.Muslim)
Wahai ukhty, ingatkah kau bahwa kita pernah berjanji.
Tentang suatu tempat yang akan kita jadikan tempat pertemuan kita.
Mungkin disitulah kita akan bertemu untuk pertama kalinya.
Tempat dimana kita dapati ada taman-taman indah disana, yang dibawahnya mengalir sungai-sungai.
“Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah salaam” (QS. Ibrahim :23)
Syahdu memang.
Tempat semulia itu, tak mungkin dengan gampang kita dapati,
sedangkan dosa masih saja melekat pada diri.
Wahai lisan-lisan yang bermanfaat.
Tolong ingatkan batin ini untuk menepati janji ini padamu.
Ingatkan selalu diriku untuk selalu menjaga aurat dengan benar.
Karena ku tahu, bahwa wanita-wanita yang mempertontonkan auratnya merupakan wanita ahli neraka yang tidak akan mencium wanginya surga.
Dan aku tak mau membayar pertemuan kita hanya karena melalaikan perintah untuk menutup aurat.
“Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat, yaitu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang. Dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat. Rambutnya sebesar punuk unta. Mereka tidak akan masuk surge dan tidak akan mencium wangi surga, padahal wangi surga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian” (Muslim dan Ahmad)
Ingatkan pula diri ini untuk menjaga kehormatan dengan baik di hadapan kaum mereka.
Hingga Allah tak menghitungnya sebagai perbuatan yang melepaskan rasa kehomarmatan yang ada pada diriku.
“wanita mana saja yang memakai wangi-wangian, lalu dia berjalan melewati suatu kaum supaya mereka mencium bau bau wangi itu, berarti dia telah berzina” (HR.Ahmad dan Tirmidzi)
Ingatkan lagi ukhty, supaya aku tak lalai untuk menepati janji kita.
Ingatkan selalu diri ini untuk melakukan amalan-amalan yang mempermudah jalanku menuju syurga.
Sadarkan selalu diri ini untuk selalu mengkadiri majlis-majlis ilmu,
karena disitu ada jalan yang disediakan oleh Allah bagi makhluknya yang ingin menuju surga.
“Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang 'alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak” (HR.Ahmad)
Dan yang terakhir wahai ukhty, ingatkan juga diri ini untuk selalu bertakwa kepada Allah dengan akhlak mulia yang mulia.
“Rasulullah ditanya tentang perkara apa yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga. Beliau menjawab, ‘Takwa kepada Allah dan budi pekerti yang baik.’ Ketika ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka, beliau jawab, ‘Mulut dan kemaluan” (HR.Bukhari)
Maka ukhty, tunggulah aku di tempat perjanjian kita.
Tunggulah, meskipun aku datang terlambat...
Bumi khatulistiwa, 22 April 2011. Selesai 23.30.
Cemilan dikala mata sulit untuk terpejam
by Annisa Azka Abiyyah
Sumber : Masih tentang rindu untukmu