WELCOME to MY BLOG

Bagi akhi & ukhti yang ingin meng-copy catatan ato artikel di blog ini, mohon cantumkan sumber setiap catatan di tersenyumlah-hati.blogspot.com demi menjaga keaslian tulisan / karya ato share dilaman networking via share tool dibawah setiap catatan...

Mari berbagi...


- Tersenyumlah -

Sabtu, 22 September 2012

Three Nice Stories


1. Pada suatu saat, ketika semua penduduk desa berdo'a memohon hujan. Jika suatu hari semua berkumpul untuk berdo'a, hanya 1 orang yang membawa payung. "Itulah IMAN".

2. Ketika bayi berusia 1 tahun kita lemparkan ke udara, dia tertawa karena dia tau kita akan menangkapnya. "Itulah KEPERCAYAAN".

3. Setiap malam kita tidur, kita tidak yakin bahwa kita masih hidup saat bangun esok hari. Namun kita masih mempunyai rencana untuk hari esok. "Itulah HARAPAN".




... that's faith


...that's belief...




& that's hope...


Share dari seorang sahabat,
semoga bermanfaat...






Post Comment
READ MORE - Three Nice Stories

Selasa, 11 September 2012

(Bukan lagi) Tentang dia

Maukah kukabari tentang satu kalimat yang begitu ringan,
tapi mampu menancap didinding hati ini?

"Aku tak memintamu berhenti berharap,
aku hanya memintamu mengganti harapan itu,
bukan lagi segala tentangnya, dan hanya berputar padanya,
tapi, segala tentangmu, tentang mimpimu, bahagiamu juga masa depan yang kau harapkan..."

***

Rasanya aku sudah terlupa, dengan apa yang pernah kurasakan dua tahun yang lalu itu. Ketika aku memutuskan mengabulkan permintaanmu untuk meninggalkanku. Lama, cukup lama aku berfikir dan menimbang...
If I let you go,,, 
I will never know what my love would be, 

holding you close to me. 
Will I ever see, you smiling back at me? If I let you go... (westlife)
Kala itu aku termasuk para galau-er yang seolah tak bisa hadapi kenyataan, pahit. Itu benar, pahit memang. Tapi bukankah kebanyakan obat yang mujarab itu rasanya pahit? Sampai kapan kita berharap obat yang datang adalah berupa sirup berperisa seperti yang kita harapkan semasa kanak-kanak? Lebih tepatnya, sampai kapan kita akan bersikap seperti kanak-kanak? Tak dewasa.

Kehilangan, tak selamanya tak indah. Hanya ketika kita menganggap milik kita itu begitu berharga - ketimbang diri kita sendiri, itulah kehilangan yang tak indah. Lalu bagaimana bisa kehilangan mewujud menjadi indah? Ketika setiap kehilangan itu, kita berusaha menggali lebih dalam daripadanya, menemukan setiap butiran-butiran baru, yang bisa jadi lebih indah dari butiran-butiran yang telah hilang.
Sampe disini saja yah?
Sudah cukup banyak kamu mencari tau tentang dia,
Sudah terlalu penat benakmu memikirkannya,
Sudah cukup lelah hatimu mengingatinya
Saat kamu membiarkannya pergi,
kamu memberikan senyuman itu,
ketika bayangnya tak lagi nampak dipandanganmu,
kenapa kamu malah bersedih?
Dia, telah melangkah jauh meninggalkanmu,
Lalu, kenapa kau terus berharap dia berbalik ke belakang?
Lepaskanlah ia, karena yang akan terluka bukan orang lain, tapi dirimu sendiri
Lepaskanlah ia, agar hatimu dapat menerima selainnya,
Lepaskanlah ia, Tuhan akan menggantikannya dengan yang lebih baik
Aku tak memintamu berhenti berharap,
Aku hanya memintamu untuk menggati harapanmu,
Bukan lagi segala tentangnya, dan hanya berputar padanya,
Tapi, segala tentangmu, tentang mimpimu, bahagiamu juga masa depan yang kau harapkan.

Untaian kata indah itu memang bukan tulisanku. Pun bukan tulisan yang sengaja ditujukan padaku. Tapi itu terasa benar sekali. Setelah beberapa dekade hati kulalui, masih saja ada percikan harapan yang belum kugantikan. Tapi keyakinan atas segalanya adalah yang terbaik yang diberikan Tuhan, itulah yang akan lebih memudahkan menggantikan harapan itu. Mudah saja, cukup kau ganti nama yang terselip dalam setiap do'amu itu, dengan "yang terbaik dari Tuhan untukku".

Pertanyaannya, untuk apa aku menulis ulang kalimat indah itu? Aku telah menyadari, bahwa tak mengganti harapan lama itu : menyakitkan. Aku telah setuju untuk mengganti nama yang tak pernah lupa teruntai dalam do'aku. Maka aku bagikan ianya sebagai bekal para pejuang patah hati, dunia tidak runtuh sebab kita kehilangan sesuatu Teman. Tapi dunia ini berakhir bagi siapa yang tidak memiliki harapan - tentu saja bukan harapan tentang dia - dan dia lagi. Siapa bilang itu tak mudah? Mudah sekali Teman. Tega sekali jika ada orang yang menyimpulkan bahwa aku sama sekali tak mengerti soal kesedihan. 

Duhai, sungguh, aku tahu apa artinya kesedihan, aku pernah mengalaminya. Tapi percuma saja berdiri disini mengenang semuanya, sepanjang hari, sepanjang tahun, tidak akan membantu. Tidak ada yang bisa membantu selain waktu. Tetapi, agar waktu berbaik hati, kita juga harus berbaik hati kepadanya - dengan menyibukkan diri. Kau tau, sendiri hanya mengundang rasa sesal. Sepi hanya mengundang lipatan-lipatan kesedihan lainnya (TereLiye).

Kutuliskan kalimat-kalimat hati ini, untuk sesama hati yang pernah dengan tegar melepas dengan senyuman, maka gantikanlah kesedihan itu dengan semangat terbaik untuk memperbaiki diri. Sehingga Tuhan menampakkan kuasanya, memantaskan diri kita untuk bahagia, karena telah mengganti harapan semu, dengan Sang Pemilik harapan abadi.






Post Comment
READ MORE - (Bukan lagi) Tentang dia