Aku memang tak pandai menutup luka
Karena selalu terbuka menganga dengan airmata
Kau tahu kenapa kawan?
Karena Aku seorang wanita
Aku memang tak pandai beretorika
Mengumpulkan kata – demi kata
Agar kau tertawa
Tidak!
Aku memang tak pandai menahan rasa
Karena selalu berakhir dengan segala keluhan dan sejumput doa
Pada Yang Maha Kuasa
Aku memang tak pandai
Seperti orang – orang di ibukota
Yang kerap meminum darah sesama saudara
Yang kerap mengunyah – ngunyah jatah beras dengan taringnya
Yang menggusur tanah nenek moyang
Demi gedung – gedung agar pongah mengangkasa
Kau tahu kenapa kawan?
Karena aku seorang wanita
Aku memang tak pandai seperti Bu Mega
Yang bisa menjadi presiden Indonesia
yang dengan dalihnya kita bisa lebih merdeka
Yang dengan janjinya kita bisa kaya
Kau tahu kenapa kawan?
Karena dalam surat An- Nisa dituliskan
“Ar Rijalu Qowamuna ‘Alannisa”
Kaum laki – laki adalah pemimpin bagi kaum wanita
Lagi lagi karena aku seorang wanita.
Aku memang tak pandai menggugat dan bersuara
Bukan karena aku tak mempunyai keberanian yang menyala
Bukan karena aku menutup mata
Bukan karena aku menutup telinga
Dan bukan pula karena aku seorang wanita
Kau tahu kenapa kawan?
Karena aku lebih suka bertindak dengan realita dan aksi yang nyata
Karena aku lebih suka menanggapi semua dengan lemah lembut khasnya wanita
Karena aku lebih suka mendekat dengan tajamnya rasa
Kau tahu kenapa kawan?
Karena aku seorang wanita
Aku memang tak pandai bersolek
Yang dilakukan kebanyakan kaum hawa
Yang biasa menampilkan perhiasan
Hingga membuat kaum adam terbuai dosa
Kau tahu kenpa kawan?
Karena aku seorang wanita yang dimuliakan dalam Al Quran
Untuk mengulurkan jilbabnya ke dada
Yang boleh ditampakkan hanya kepada muhrim – muhrimnya
Kau tahu kenapa kawan?
Karena Islam sangat menghormati wanita
Katakanlah kawan: Aku seorang wanita
Yang akan selalu belajar mengikuti
jejak ketegaran dan kesabaran Khadijah
Wanita muslim pertama yang bersyahadat pada Allah dan Rasul-Nya
Aisyah dengan kepandaiannya
Sumayyah dengan keberaniannya menjadi wanita syahid pertama
Khansa dengan keikhlasannya merelakan putra – putranya berjihad dan menemui syahid di jalan-Nya
Ummu Sulaim yang paling baik maharnya
Juga jejak – jejak Shahabiah yang selalu membuat kita terkesima
Karena aku seorang wanita
Yang katanya akan menentukan baik buruknya dunia
Yang menjadi fitnah terbesar dan musuh yang nyata
Tidak!
Katakan kawan sekali lagi!
Tidak!
Lagi!
Tidak!
Tidak!
Tidak! Untuk semua itu
Aku seorang wanita
Yang rindu akan firdaus-Nya
Yang akan terus taat pada Allah , Rasul dan pemimpin umat Islam
Yang akan terus berjuang menegakkan Quran dan sunnah
Dan beristiqomah hingga mencapi futuh dan jaya
Agar Allah mengampuni segala dosa
Agar Allah menggenapkan segala nikmat dan pertolongan
Agar Allah mengumpulkan dalam surga -Nya
Kau tahu kenapa kawan?
Karena aku seorang wanita...
READ MORE - Karena Aku Seorang Wanita
Karena selalu terbuka menganga dengan airmata
Kau tahu kenapa kawan?
Karena Aku seorang wanita
Aku memang tak pandai beretorika
Mengumpulkan kata – demi kata
Agar kau tertawa
Tidak!
Aku memang tak pandai menahan rasa
Karena selalu berakhir dengan segala keluhan dan sejumput doa
Pada Yang Maha Kuasa
Aku memang tak pandai
Seperti orang – orang di ibukota
Yang kerap meminum darah sesama saudara
Yang kerap mengunyah – ngunyah jatah beras dengan taringnya
Yang menggusur tanah nenek moyang
Demi gedung – gedung agar pongah mengangkasa
Kau tahu kenapa kawan?
Karena aku seorang wanita
Aku memang tak pandai seperti Bu Mega
Yang bisa menjadi presiden Indonesia
yang dengan dalihnya kita bisa lebih merdeka
Yang dengan janjinya kita bisa kaya
Kau tahu kenapa kawan?
Karena dalam surat An- Nisa dituliskan
“Ar Rijalu Qowamuna ‘Alannisa”
Kaum laki – laki adalah pemimpin bagi kaum wanita
Lagi lagi karena aku seorang wanita.
Aku memang tak pandai menggugat dan bersuara
Bukan karena aku tak mempunyai keberanian yang menyala
Bukan karena aku menutup mata
Bukan karena aku menutup telinga
Dan bukan pula karena aku seorang wanita
Kau tahu kenapa kawan?
Karena aku lebih suka bertindak dengan realita dan aksi yang nyata
Karena aku lebih suka menanggapi semua dengan lemah lembut khasnya wanita
Karena aku lebih suka mendekat dengan tajamnya rasa
Kau tahu kenapa kawan?
Karena aku seorang wanita
Aku memang tak pandai bersolek
Yang dilakukan kebanyakan kaum hawa
Yang biasa menampilkan perhiasan
Hingga membuat kaum adam terbuai dosa
Kau tahu kenpa kawan?
Karena aku seorang wanita yang dimuliakan dalam Al Quran
Untuk mengulurkan jilbabnya ke dada
Yang boleh ditampakkan hanya kepada muhrim – muhrimnya
Kau tahu kenapa kawan?
Karena Islam sangat menghormati wanita
Katakanlah kawan: Aku seorang wanita
Yang akan selalu belajar mengikuti
jejak ketegaran dan kesabaran Khadijah
Wanita muslim pertama yang bersyahadat pada Allah dan Rasul-Nya
Aisyah dengan kepandaiannya
Sumayyah dengan keberaniannya menjadi wanita syahid pertama
Khansa dengan keikhlasannya merelakan putra – putranya berjihad dan menemui syahid di jalan-Nya
Ummu Sulaim yang paling baik maharnya
Juga jejak – jejak Shahabiah yang selalu membuat kita terkesima
Karena aku seorang wanita
Yang katanya akan menentukan baik buruknya dunia
Yang menjadi fitnah terbesar dan musuh yang nyata
Tidak!
Katakan kawan sekali lagi!
Tidak!
Lagi!
Tidak!
Tidak!
Tidak! Untuk semua itu
Aku seorang wanita
Yang rindu akan firdaus-Nya
Yang akan terus taat pada Allah , Rasul dan pemimpin umat Islam
Yang akan terus berjuang menegakkan Quran dan sunnah
Dan beristiqomah hingga mencapi futuh dan jaya
Agar Allah mengampuni segala dosa
Agar Allah menggenapkan segala nikmat dan pertolongan
Agar Allah mengumpulkan dalam surga -Nya
Kau tahu kenapa kawan?
Karena aku seorang wanita...