WELCOME to MY BLOG

Bagi akhi & ukhti yang ingin meng-copy catatan ato artikel di blog ini, mohon cantumkan sumber setiap catatan di tersenyumlah-hati.blogspot.com demi menjaga keaslian tulisan / karya ato share dilaman networking via share tool dibawah setiap catatan...

Mari berbagi...


- Tersenyumlah -

Kamis, 11 November 2010

Renungan : Bencana Alam

Bila hutan yang hijau telah gersang
Bila kicau burung hanya terkurung
Bila bening sungai berganti kelam
Bila nyanyian alam menjadi hilag


Kemana kita harus pergi?
Dimana kita kan mencari?


Kerusakan di muka bumi karena tangan-tangan manusialah semata
Dan manusialah yang akan merasakan akibatnya
Let's start to care and love mother nature


Bila mentari tertutup asap hitam
Bila udara tak lagi menyegarkan
Bila kehidupan tak pedulikan alam
Bila semua hanyalah keegoisan


Apakah kesadaran kita baru terjaga
Ketika kekuatan alam telah menurunkan bencana?
Segeralah berbenah di waktu yang tersisa


Let's start to care and love mother nature
Now let's start to care and love mother nature


Nasyid : Mother Narture
Karya : Haris Shaff-Fix



Bencana alam yang terjadi akhir – akhir ini disadari atau tidak tentulah akibat keangkuhan manusia akan teknologinya dan lebih menuhankan “logika” daripada “Tuhan” itu sendiri - setidaknya menurut penulis. Fenomena-fenomena alam pun disepelekan dan lebih mengandalkan logika dan teknologi yang lebih bersifat materil. Inilah jadinya jika kita lebih mengedepankan logika dan teknologi daripada kita menyadari bahwa kita sebagai seorang manusia sebagai bagian dari alam.

Pernahkah kita terpikir bagaimana orang-orang dulu dapat membangun pyramid tanpa bantuan teknologi, atau membangun candi Borobudur yang sungguh menakjubkan dan artistic, tentu saja sampai saat ini logika kita tidak mampu untuk memecahkan hal tersebut. Manusia yang katanya “modern” dan berada pada zaman paling “maju” hanya bisa menebak dan menerka-nerka sesuai dengan persepsi masing-masing.

Apakah teknologi mampu mencagah banjir? Apakah teknologi mampu mencegah gempa? Apakah teknologi mampu mencegah gunung berapi yang meletus? Tentunya sains dan teknologi hanya bisa menganalisis dan mencari sebab-sebab peristiwa alam tanpa bisa mencegahnya.


Dewasa ini kehidupan modern cenderung tidak menghargai alam dan justru malah merusaknya. Manusia modern terlalu angkuh dengan kemajuan teknologi yang dipunyai sehingga cenderung menafikan keberadaan alam. Manusia modern begitu “anti” terhadap hal-hal yang bersifat tahayul dan mistis, bahkan “membodohkan” masyarakat yang percaya pada hal-hal yang bersifat tahayul dan mistik. Disinialah kita bisa lihat arogansi “manusia modern” yang seolah-olah hidup sendiri di dunia ini tanpa mempedulikan kehidupan lain disekitarnya.

Tetapi marilah kita sadari tidak semua hal bisa dijelaskan dengan logika dan sains, tidak semua hal bisa ditemukan dalam sains. Ada banyak hal yang tidak bisa dipecahkan dengan arogansi logika. Mungkin selama ini kita begitu terbuai dan dibutakan oleh hal-hal yang lebih bersifat materiil dan mengesampingkan hal gaib.

Bukankah “Alloh” bersifat ghaib? Bukankah kehendak-Nya juga bersifat Ghaib? Marilah kita sama-sama lihat diri kita masing-masing istilahnya saatnya kita ber “muhasabah” . Marilah kembali kita sadari kita hanyalah manusia biasa yang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kuasa-Nya. Marilah kembali kita kepada Fitrah kita sebagai khalifah di bumi yang seyogyanya menjaga bumi ini bukan malah menghancurkannya serta menjaga ritme keharmonisan alam. Cobalah kembali kita renungkan “Untuk apa kita kita diciptakan di bumi ini?"

sumber : http://duniacipleks.blogspot.com
with editing :)