Seorang Kyai berceramah di depan manusia yang sangat ramai…
Beliau mengatakan bahwa dunia ini gelap gulita dan akherat itu terang benderang. Setuju kah kita dengan isi ceramah kyai tadi?. Wong jelas-jelas dunia ini terang ada sinar matahari kalau siang hanya malam saja yang gelap itupun di daerah yang belum masuk PLN. Sedangkan akherat kita belum tahu dan tidak ada orang yang mati hidup kembali menceritakan keadaan akherat kepada manusia.
Kemudian sang Kyai tadi bertanya kepada para hadirin…
“Setujukah kalian dengan apa yang aku katakan…?”, para hadirin menjawab serentak “Setuju”.
Maklumlah karena mereka takut jika tidak setuju maka akan dianggap membangkang pak kyai. “Bagi yang setuju sudah boleh pulang”,kata pak kiayi tadi. Para hadirinpun pulang dan tinggallah 3 orang pemuda yang penasaran dengan isi ceramah sang kiayi tadi. Mereka tetap berada di tempat dan ingin bertanya lebih lanjut kepada pak kyai. Pak Kyai tersenyum dan mengajak ketiga pemuda tadi pergi ke sebuah gua yang di dalamnya sangat gelap sekali. Pak Kyai memberikan mereka masing-masing sebuah karung dan kemudian berkata,”masuklah kalian ke dalam gua itu kumpulkanlah sebanyak-banyaknya kerikil yang ada di dalam gua itu. Setelah saya perintahkan keluar maka keluarlah kalian dari gua itu” Ketiga pemuda itupun tambah keheranan tapi tetap menuruti masuk ke dalam gua tadi.
Sesampainya di dalam gua yang gelap itu maka pemuda pertama berfikir “ah untuk apa kerikil gak ada gunanya” dan pemuda pertama ini tidak mengambil kerikil itu. Pemuda kedua mengambil kerikil tapi sedikit, sedangkan pemuda ketiga menuruti perintah Kyai dan mengumpulkan kerikil sebanyak-banyaknya tetapi karungnya belum penuh.
Kemudian dari luar gua terdengar suara sang Kyai menyuruh mereka keluar dari gua. Dengan cepat ketiga pemuda tadipun keluar dari gua.Sang Kyai pun memerintahkan untuk mengeluarkan isi karung mereka. Setelah dikeluarkan isi karung masing-masing, barulah mereka sangat terkejut karena isinya adalah batu intan dan permata. Pemuda pertama sangat menyesal karena tidak membawa apa-apa krn karungnya kosong, sedangkan pemuda kedua juga menyesal karena hanya membawa sedikit. Pemuda ketiga juga agak menyesal karena kenapa tadi tidak dipenuhi saja karungnya dengan batu tadi.
Kemudian Sang Kyai menjelaskan begitulah gambaran dunia ini seperti gua yang gelap tadi, kita diperintahkan untuk mengumpulkan sesuatu yang kita tidak tahu nilainya yaitu amal sholeh. Setelah kita sampai di akherat nanti baru kita tahu nilai dan pentingnya amal sholeh itu…. Dan kita tetap akan menyesal karena kita tidak bersungguh-sungguh mengumpulkannya.
READ MORE - # Dunia yang Gelap #
Beliau mengatakan bahwa dunia ini gelap gulita dan akherat itu terang benderang. Setuju kah kita dengan isi ceramah kyai tadi?. Wong jelas-jelas dunia ini terang ada sinar matahari kalau siang hanya malam saja yang gelap itupun di daerah yang belum masuk PLN. Sedangkan akherat kita belum tahu dan tidak ada orang yang mati hidup kembali menceritakan keadaan akherat kepada manusia.
Kemudian sang Kyai tadi bertanya kepada para hadirin…
“Setujukah kalian dengan apa yang aku katakan…?”, para hadirin menjawab serentak “Setuju”.
Maklumlah karena mereka takut jika tidak setuju maka akan dianggap membangkang pak kyai. “Bagi yang setuju sudah boleh pulang”,kata pak kiayi tadi. Para hadirinpun pulang dan tinggallah 3 orang pemuda yang penasaran dengan isi ceramah sang kiayi tadi. Mereka tetap berada di tempat dan ingin bertanya lebih lanjut kepada pak kyai. Pak Kyai tersenyum dan mengajak ketiga pemuda tadi pergi ke sebuah gua yang di dalamnya sangat gelap sekali. Pak Kyai memberikan mereka masing-masing sebuah karung dan kemudian berkata,”masuklah kalian ke dalam gua itu kumpulkanlah sebanyak-banyaknya kerikil yang ada di dalam gua itu. Setelah saya perintahkan keluar maka keluarlah kalian dari gua itu” Ketiga pemuda itupun tambah keheranan tapi tetap menuruti masuk ke dalam gua tadi.
Sesampainya di dalam gua yang gelap itu maka pemuda pertama berfikir “ah untuk apa kerikil gak ada gunanya” dan pemuda pertama ini tidak mengambil kerikil itu. Pemuda kedua mengambil kerikil tapi sedikit, sedangkan pemuda ketiga menuruti perintah Kyai dan mengumpulkan kerikil sebanyak-banyaknya tetapi karungnya belum penuh.
Kemudian dari luar gua terdengar suara sang Kyai menyuruh mereka keluar dari gua. Dengan cepat ketiga pemuda tadipun keluar dari gua.Sang Kyai pun memerintahkan untuk mengeluarkan isi karung mereka. Setelah dikeluarkan isi karung masing-masing, barulah mereka sangat terkejut karena isinya adalah batu intan dan permata. Pemuda pertama sangat menyesal karena tidak membawa apa-apa krn karungnya kosong, sedangkan pemuda kedua juga menyesal karena hanya membawa sedikit. Pemuda ketiga juga agak menyesal karena kenapa tadi tidak dipenuhi saja karungnya dengan batu tadi.
Kemudian Sang Kyai menjelaskan begitulah gambaran dunia ini seperti gua yang gelap tadi, kita diperintahkan untuk mengumpulkan sesuatu yang kita tidak tahu nilainya yaitu amal sholeh. Setelah kita sampai di akherat nanti baru kita tahu nilai dan pentingnya amal sholeh itu…. Dan kita tetap akan menyesal karena kita tidak bersungguh-sungguh mengumpulkannya.