Aku juga ingin menangis diantara bahana tawa,
agar aku ingat ada duka setelah bahagia...
Persis sepertimu..!
Menata keping demi keping mimpi yang ku sebut harapan...
Ya! Harapan yang ku pugar sejak aku mulai menangis,
sejak kali pertama aku menitikkan air mata...
Hingga ketika aku mulai melangkah,
perlahan kemudian melemah...
Persis sepertimu...!
Sebab kita tak pernah benar-benar mampu berdiri gagah dengan pongah
Pasti setelahnya kemudian luruh musnah...
Aku juga manusia sepertimu...
Ingin melihat apa yang dimulai dari awal
Tidak melihat apa yang dinikmati kemudian...
Mendekap yang kau dekap dalam angan...
Mendengar nada yang bersenandung dalam relung...
Remang... Kusam... Buram...
Ah...pasti kemudian merekah di sebuah kepastian perjalanan...
Aku juga persis sepertimu...
Inginku segera melalui labirin-labirin bimbang dalam diam...
Diam dalam kelam keinginan...
Keinginan dalam simfony harapan...
Harapan dalam gita cita masa depan...
Masa depan dalam helaan nafas...
Nafas dalam roman kehidupan...
Kehidupan sebelum kematian datang menjelang...
Kematian dalam senyum penuh kemenangan...
*oleh : Fadhiel Ramadhan Harahap*