Sebenar-benarnya aku telah lelah memikirkan satu hal yang membuatku merasa nggak nyaman dan seringkali menyesakkan ini. Telah banyak waktu dan pikiran yang aku buang karena hal ini. Namun sulit bagiku untuk tak memikirkannya.
Setiap jalan dan tempat yang aku lalui selalu mengigatkan akan suatu jejak kenangan lampau yang mungkin telah bergulir lupa,belakangan kembali memutar memori ingatan di kamar otakku. Memaksa untuk mengigat kembali hal-hal kecil, namun begitu berarti dan menimbulkan gelak seyum jika mengigatnya.
Begitu banyak sajak, dan bait doa yang aku layangkan, namun tak kunjung membuka pintu hati yang telah lama membeku. Saat harapan tak lagi pantas dirasa, aku bersandar dalam tembok sepi. menangis untuk satu kenangan yang tak bisa ku hapus dari benak, bahkan pikiranku. Aku sudah mengambang di udara dan sebentar lagi akan menjadi uap.
Saat terakhir aku ingin memikirkannya, aku terduduk, disela hujan deras mengadu pada Sang Kuasa.
"Aku lelah" kataku.
Entah kenapa tamparan demi tamparan aku rasakan pada wajahku.
Seakan aku mendapat jawaban demi jawaban olehNYA.
DIA memberi janji : "semua akan berlalu, bersabarlah" begitulah aku artikan jalan itu.
DIA tak mengizinkanku meninggalkannya.
Dipagi gelap, yang bermandi hujan…. jauh diujung timur langit aku melihat setitik cahaya yang mengintip di antara lebat dan suram suasana. Itukah setitik harapan, yang ENGKAU maksud? Cahaya harapan, yang jika bersabar, perlahan akan membuka tabir gelap, menutup hujan….dan kembali mengibarkan warna-warni pelangi bersama senyum mentari yang telah lama tertidur.
Aku akan mencobanya.
Iya aku telah mencobanya. walau masih terasa dingin, beku menghadang, pelan aku akan terus mencoba, samapai terang itu kembali dalam pelukanku. dalam pasrah yang dipikul setitik harapan aku masih mencoba, dan terus mencoba. aku yakin jika ENGKAU yang telah berkata, semua akan terlaksana! semua aku serahkan padaMU, tentunya dengan usahaku pula, menggapai "CAHAYA HARAPAN"
SUBHANALLAH...